Selasa, 18 Mei 2010

kenapa harus memilih?

pertanyaan yang pertama saya ungkapkan ketika banyak pilihan yang diberikan kepada individu ataupun kelompok, kenapa atau mengapa harus memilih?

Dilematis namun harus, di satu pihak ini merupakan hak untuk memilih atau tidak, tidak ada sanksi ketika kita tidak memilih, namun hal ini terkait dengan masa depan negara kedepannya atau lebih spesifik masa depan setiap individu dan kelompok dalam wilayah pemerintahan pemilihan itu dilakukan.

seperti yang sedang hangat terjadi sekarang ini, pilkada 2010 sedang dan sudah terlaksana. setiap partai bagaikan jamur dimusim hujan, muncul secara tiba-tiba dan ada dimana-mana. Dengan iming-iming mereka yang mungkin hanya manis dibibir yang diramu dalam visi dan misi atau program kerja nantinya mendoktrin mereka para konstituen atau pemilih bahkan parahnya sampai adanya serangan fajar demi mendapatkan suara agar para aktor politik mendapat suara yang dapat mendukungnya ke kursi panas para pejabat.

Kembali dipertanyakan, kenapa harus memilih, toh hasilnya tidak berubah dari setiap masa pemerintahan yang berjalan selama ini. Apakah memang tidak berkualitas, apakah kurang maksimal dalam memerintah, apakah aspirasi masyarakat untuk perkembangan yang lebih baik menyusut karena kepercayaan masyarakat berkurang terhadap pemerintahan, atau memang kini ajangnya mendahulukan kepentingan individu atau kelompoknya masing-masing sehingga sistem yang berjalan pun diabaikan?

Ini menjadi kajian dan pelajaran buat kita agar kemudian tidak salah memilih. Bayangkan ketika kita berhadapan dengan diri kita sendiri terutama masalah hati sendiri, ketika kita salah memilih siapa pasangan hati kita maka sakit hati karena tidak sesuai seperti yang diinginkan yang terjadi berikutnya. Secara tidak langsung disadari atau tidak disadari seluruh sistem dalam tubuh terpengaruh bekerja tidak baik, konon lagi ketika sistem pemerintahan kita terganggu karena memilih yang tidak seharusnya kita pilih maka hal yang sama terjadi, sistem dalam pemerintahan tidak akan bekerja dengan maksimal dan tidak menghasilkan program kerja yang signifikan yang nantinya juga dirasakan oleh para konstituennya, yaitu kita, masyarakat yang memilih mereka untuk duduk di singgasana, para penguasa negara.

Itulah hal yang awal yang perlu diketahui dan dipahami, kenapa harus memilih, ketika telah menemukan jawaban yang menguatkan untuk memilih maka dimungkinkan sistem akan berjalan baik, itu juga mereka yang terpilih sadar demi kepentingan siapa mereka dipilih.